Lulusan SMK Bisa Kuliah di PTN (Part 4)

Sebelumnya gue sangat berterima kasih karena kalian sudah mampir di tulisan ini. Gue sudah melewatkan beberapa hari untuk melanjutkan cerita gue untuk berkuliah di PTN. Alasannya karena gue masih berkuliah, tentunya gue masih dihadapkan dengan tugas dan uas yang membuat gue sangat sibuk akhir-akhir ini. Lalu gue sangat mempersilahkan untuk meninggalkan komentar yang berisi kritik dan saran. Gue sangat bersenang hati menerima itu semua karena merupakan ajang perbaiki diri gue dan tulisan gue tentunya. Tulisan ini merupakan lanjutan part ke-4 dari 3 cerita gue di tulisan sebelumnya yang bisa kalian baca terlebih dahulu di  part 1, part 2 dan part 3. Oke langsung saja melanjutkan cerita sebelumnya.
SBMPTN
Photo by Maxwell Nelson on Unsplash
 
Seperti yang sudah gue bilang pada tulisan sebelumnya, SBMPTN merupakan ujian masuk PTN terakhir gue yang akan gue lakukan. Karena ketika SBMPTN gue dinyatakan tidak lulus, gua akan mencari pekerjaan terlebih dahulu. Tentunya dikarena hal tersebut, gue akhirnya mempunyai semangat belajar untuk lulus di SBMPTN ini. Sebelumnya gue sangat bimbang dalam memilih pilihan gue kedepannya, berkat hal ini juga yang membuat gue mantap dalam memilih pilihan gue kedepannya seperti apa.

Tentunya disetiap ujian, kita harus menghadapi pendaftaran terlebih dahulu. Kalau gak salah biaya pendaftaran Rp.200.000,00. Gue pada saat itu mencari-cari cara agar gue terhindar dari pembiayaan tersebut tetapi masih ingin ikut ujiannya. Untungnya gue inget bahwa gue masih punya akun bidikmisi. Yang dimana kalau memakai akun bidikmisi dan mendaftar SBMPTN dengan status bidikmisi, maka akan dibebaskan biaya pendaftaran tersebut. Beruntung sekali sebenarnya gue mempunyai akun ini jadi gue tidak usah memusingkan lagi biaya pendaftaran.
Masalah Pemilihan Program Studi dan Universitas
Setelah selesai masalah pembayaran, gue langsung dihadapkan dengan pemilihan program studi dan universitas yang kita tuju. Jujur memang dari awal gue tidak fokus dalam memilih program studi yang memang gue ingini. Gue hanya mengandalkan intuisi dan keinginan hati gue. Sewaktu memilih gue juga bertanya kepada orang tua gue tentunya untuk program studi maupun Universitas mana yang gue tuju. Ibu gue orangnya simple, beliau tidak mau ambil ribet jadi beliau hanya menyarankan untuk mencari yang deket dan jurusan (program studi) yang kamu ahli dibidangnya. Beliau juga tidak memaksa gue untuk memilih jurusan yang dia ingini dan beliau tidak memaksa gue untuk berkuliah di Universitas ternama. Selanjutnya beliau berkata "Mamah lebih senang ketika kamu merasa senang kuliah di Universitas tersebut". Kata-kata itu sampai dapat melepas beban gue untuk menghadapi SBMPTN.

Akhirnya singkat cerita gue memilih Universitas yang ada di Jakarta dan satu lagi ada di Karawang. Jadi pada zaman gue tahun 2017, kita bisa memilih program studi sampai 3 pilihan. Dimana 2 pilihan pertama gue memilih di Universitas Jakarta dan sisanya gue memilih Universitas Karawang. Untuk pemilihan program studi tentunya jauh sebelum itu ada yang membuat gue terpengaruh untuk memilih program studi ini. Ketika gue telah mendapatkan hasil dari SNMPTN yang dimana gue tidak lulus pada saat itu, pilihan program studi gue dikomentari oleh Wali Kelas gue sendiri. Menurut beliau, pilihan yang gue ambil terlalu sama dengan jurusan di SMK gue yaitu Elektro. Beliau juga menambahkan apakah gue tidak bosan untuk mengambil pelajaran yang sama pada 4 tahun kedepan. Beliau sedikit mengejek jika gue mengambil pilihan program studi yang sama bahwa gue akan cepet bosan. Setelah mendengar komentar dari Wali Kelas gue, gue berfikiran untuk memilih program studi yang berbeda dengan SMK gue ajarkan. Karena memang betul, gue memang cepat merasa bosan.

Pilihan jurusan SMK yang sebenarnya dipilihkan oleh bapak gue, gue memang sudah terlihat bosan dan capek di jurusan ini. Bisa dibilang juga gue kurang memiliki bakat dibidang prakteknya seperti menyolder tetapi sepertinya gue kuat dibagian membuat rancangan elektro di komputer dan pemrogramannya Karena ada perbedaan bakat disitu gue memutuskan untuk berpindah haluan ke jurusan komputer dan meninggalkan dunia elektro. Meskipun komputer dan elektro mirip-mirip tetapi tetap ada perbedaan diantara keduanya. Yaa..kalau sama ngapain dibedain dong. Akhirnya di SBMPTN ditetapkan gue memilih program studi komputer di Universitas Jakarta dan Karawang. Karena masih ada sisa satu program studi, gue memakainya untuk program asal tetapi masih satu Universitas Jakarta. Yang dimana itu Statistika. Gue akuin gue aneh banget kenapa kepikiran program studi itu.
Penilaian SBMPTN
Gue merupakan salah satu calon SBMPTN yang sangat tidak memikirkan bagaimana peluang gue di program studi tersebut maupun menghitung kemungkinan nilai minimum program studi tersebut. Meskipun begitu gue sering melihat standar nilai yang dulu biasa disebut Passing Grade yang teman-teman SMK gue kumpulkan dari berbagai sumber. Tapi tentunya gue hanya sekedar cuman melihat dan cuman berkomentar "Wah Prodi (Program Studi) ini di Univ (Universitas) itu lumayan tinggi yah Passing Gradenya". Gue juga sebenarnya tidak terlalu mengerti banget tentang Passing Grade tersebut, kayaknya gue cuman sok asik aja hehe. Yang gue sedikit paham yaitu mengenai penilaian di SBMPTN. Pada zaman gue tahun 2017, Penilaiannya tuh seperti ini:
  • Jika jawaban benar, mendapatkan penambahan 4 poin.
  • Jika jawaban salah, mendapatkan pengurangan 1 poin.
  • Jika jawaban tidak dijawab atau kosong, maka tidak ada penambahan ataupun pengurangan poin.
Sistem penilaian ini cukup unik dan sedikit tricky (rumit). Gue baru merasakan ujian seperti ini untuk pertama kali dan ketika gue tahu sistem penilaian ini gue semakin excited. Seinget gue sistem penilaian seperti ini terakhir digunakan pada zaman gue, jadi pada tahun selanjutnya menggunakan sistem baru. Serius kalian harus mencoba sistem penilaian yang unik ini. Disisi lain kalian harus mendapatkan nilai tinggi tetapi disisi lain kalian harus memperhitungkan berapa persen dimana kalian salah. Disini letak dari seni penilaian unik tersebut. Kalian harus memikirkan matang-matang jawaban kalian sebelum kalian menyerahkan jawaban tersebut kepada petugas.
Hal-hal Sebelum Hari Ujian
Setelah memilih program studi dan konfirmasi pilihannya. Aturan yang dipakai SBMPTN zaman gue seperti ini "Peserta ujian yang memilih 2 (dua) program studi atau lebih, salah satu pilihan program studi tersebut harus dari PTN yang berada dalam satu wilayah tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan program studi yang lain dapat dari PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian. Peserta ujian yang hanya memilih 1 (satu) program studi, dapat memilih program studi di PTN manapun." Yang dimana ketika memilih 1 program studi saja di wilayah tersebut kita dapat mengikuti ujain di wilayah manapun. Sebaliknya ketika kita memilih 2 program studi atau lebih di wilayah yang sama maka kita diwajibkan untuk mengikuti tes di wilayah tersebut. Sebagai contoh, gue pada waktu itu  memilih 3 program studi yang berada di wilayah yang sama yaitu wilayah 1. Otomatis gue harus mengikuti ujian di wilayah 1 karena gue sudah mengikuti aturan yang 2 porgram studi atau lebih di wilayah yang sama. Karena rumah gue memang berada di wilayah 1, jadi itu sama sekali tidak berpengaruh banyak dengan gue. Lain halnya jika gue memilih semua program studinya di wilayah 2. Contohnya wilayah 2 itu UGM yang berada di Jogja, Gue harus mengikuti ujian di Jogja atau panlok yang berada di wilayah 2, meskipun rumah gue berbeda wilayah tetapi kita harus mengikuti wilayah tersebut untuk mengikuti ujian.

Lokasi ujian gue berada di Kota Bekasi, dimana lebih tepatnya yaitu SMA Muhammadiyah 9 Bekasi. Kita diperbolehkan untuk datang ke lokasi ujian tersebut minimal satu hari sebelum hari-H (hari ujian berlangsung). Ketika gue datang di lokasi yang telah ditentukan, ternyata tempat gue ujian bukan berada di SMAnya melainkan SMP yang berada di sebelahnya. Gue enggak tahu kenapa bisa begitu tapi seinget gue memang Sekolah tersebut menyatu SMP dan SMAnya. Beruntungnya, gue tidak sendirian (maksudnya memiliki teman) yang mendapati tempat lokasi ujian yang sama. Mulai dari teman SMK gue yang menjadi teman berangkat bareng untuk menuju lokasi ujian, ada juga teman-teman SMP gue yang sudah lama gue tidak bertemu jadi gue tidak merasa asing maupun kesepian disana.

Sebenarnya gue gak terlalu banyak latihan soal untuk persiapan gue dalam SBMPTN. Gue hanya membaca-baca soal SBMPTN yang lama dan tersebar di internet. Gue cuman membaca sedikit buku-buku SMA kakak gue yang dulu, tetapi gue sangat tidak paham materinya. Jadinya gue menghabiskan waktu dengan rileks dan tetap tenang untuk menghadapi ujian. Bahkan ketika malamnya sebelum ujian gue diajak untuk menginap di rumah temen gua karena temen gue ini lagi sendirian di rumah. Akhirnya malam sebelum SBMPTN gue dihabiskan untuk bermain Game dan menonton film hehe. Saat itu kalau tidak salah ada 5-6 orang yang menginap di rumah teman gue tersebut. Ada seorang yang sama seperti gue yang akan mengikuti SBMPTN. Tetapi dia sangat santai karena mendapatkan waktu ujian siang karena dia mengambil jenis SOSHUM sementara gue harus datang pagi karena mengambil jenis SAINTEK. Teman-teman gue yang lain juga kaget mendengar gue besok pagi akan ujian, tetapi gue menjelaskan bahwa SBMPTN ini tidak gue jadikan beban gue melainkan hanya percobaan gue untuk masuk PTN. Alhasil gue bergadang dan menginap di rumah teman gue ini.

Ketika masjid didekat rumah teman gue ini sudah mengumandangkan azan shubuh, gue bangun dan persiapan sholat shubuh sekalian persiapan untuk kembali ke rumah. Jarak antara rumah teman gue dan rumah teman gue cukup jauh ada sepertinya 1-2 km yang dimana gue cuman menempuh 7-10 menit untuk kerumah tetapi karena jalanan masih sepi mungkin hanya 5 menit. Karena jaraknya lumayan, gue selesai sholat shubuh langsung bergegas pulang dan sesampainya gue langsung mandi. Sehabis itu mempersiapkan untuk berangkat ujian. Tidak lupa juga berdoa dan meminta doa restu dari kedua orang tua gue. Dan gue pun berjalan mengendarai motor ke tempat lokasi ujian.
Last But Not Least
Sepertinya sebelum-sebelumnya, cerita ini bakalan gue penggal atau berhenti sampai sini terlebih dahulu. Part yang berikutnya merupakan seri terakhir dari perjalanan gue untuk masuk di PTN. Bagi yang sudah membaca mungkin merasa sudah akan terspoiler bahwa akan Happy Ending. Meski begitu banyak hal yang lumayan seru bagi gue pribadi untuk diceritakan di part terakhir nanti. Jadi sekian dari gue. Semoga hari kalian menyenangkan. byee~
 

Share:

0 Post a Comment