Lulusan SMK Bisa Kuliah di PTN (Part 3)

Sebelumnya gue sangat berterima kasih karena kalian sudah mampir di tulisan ini. Gue sangat mempersilahkan untuk meninggalkan komen yang berisi kritik dan saran. Gue sangat bersenang hati menerima itu semua karena merupakan ajang perbaiki diri gue dan tulisan gue tentunya. Tulisan ini merupakan lanjutan part ke-3 dari 2 cerita gue di tulisan sebelumnya yang bisa kalian baca terlebih dahulu di  part 1 dan part 2. Oke langsung saja melanjutkan cerita sebelumnya.

Photo by Matese Fields on Unsplash

Hasil SNMPTN
Setelah selesai mendaftar SNMPTN yang menurut gue proses pendaftaran paling gampang. Karena sekolah yang mendaftarkan nilai-nilai rapor kita, kita hanya memilih program studi apa yang kita tuju. Lalu tinggal duduk manis menunggu hasil kelulusan SNMPTN keluar. Di tulisan part 2 kemarin gue telah Spoiler bahwa teman gue ada yang lulus SNMPTN, lalu apakah gue mengikuti jejak mereka ?. Jawabannya adalah tidak. Kalian gak salah baca, gue tidak lulus SNMPTN pada tahun 2017. Mungkin karena gue tidak pertimbangkan pilihan gue dan juga asal, jadinya peluang gue sangatlah tipis. Sayangnya gue lupa untuk mengabadikan momen ketidak lulusan gue. Kira-kira tampilan website ketika tidak lulus di zaman gue yaitu tahun 2017 seperti ini.

Sumber dari e-sbmptn

Jika tidak lulus akan ada warna merah yang menyala-nyala. Sementara kalau lulus akan ada warna hijau yang sangat berseri ditambah dengan adanya bar code yang gue gatau fungsinya apa. Karena gue gak lulus hiyaa.

Sumber dari mas-sarjino

Walaupun tidak lulus gue sangat tidak teramat sedih karena gue sadar akan kemampuan gue. Lagian memang prinsip gue dari awal yaitu "Masuk syukur alhamdulillah, gak masuk ya gapapa bekerja" itu sangat melekat di diri gue. Gak ada tekanan untuk gue kuliah karena gue punya opsi lain yaitu bekerja. Dan juga masih ada ujian masuk lainnya yang bisa gue coba.
Masih Ada Ujian Lainnya
Ujian masuk lainnya selain SNMPTN yaitu ada SBMPTN, Ujian Mandiri, PMDK-PN, Ujian Kedinasan dan SPAN PTKIN yang bisa gue coba pada zaman gue. Akan gue bahas satu persatu ujian tersebut terkecuali SPAN PTKIN. Gue bahas sedikit aja di SPAN PTKIN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) yang dimana sistem yang dipakai mirip dengan SNMPTN. Perbedaannya jika di SPAN PTKIN hanya untuk mendaftar di PTN yang berhubungan dengan Keagamaan Islam. Tujuannya mungkin untuk mempermudah siswa yang berada di Madrasah maupun Pesantern untuk masuk ke PTN dengan tentunya harus ada prestasinya. Gue yang tingkat keagamaannya cukup rendah jadinya gue enggan untuk mengikutinya. Lagipula gue tidak tertarik mengikuti seleksinya biarkan porsi tersebut untuk anak-anak yang berada di madrasah dan di pesantren.
PMDK-PN
PMDK-PN (Penelusuran Minat Dan Kemampuan Politeknik Negeri) yang sekarang sudah berganti nama dengan SNMPN (Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri). Sama seperti SNMPTN, PMDK-PN juga menyeleksi calon mahasiswanya dengan cara menilai rapor kalian. Bedanya di PMDK-PN hanya khusus untuk tujuan ke Politeknik Negeri di Indonesia.

Pengalaman PMDK-PN gue gak terlalu banyak mengingatnya. Soalnya waktu itu pendaftaran PMDK-PN baru gue ketahui ketika sudah masa terakhir pendaftaran. Dari situ mulai kepepet tuh untuk mengurusi pendaftaran dan segala macem dokumen yang harus diurus. Awalnya gue begitu excited untuk menunggu pendaftaran PMDK-PN ini. Tapi akibat kesalahan gue karena tidak mencari informasi yang lebih mendalam masalah pendaftaran gue jadi agak terlambat dan gue sesali betul. Karena waktunya mepet dan harus gece (gerak cepet) menyelesaikan semua persyaratannya, akhirnya gue menyerah dan tidak menerusi PMDK-PN ini. Padahal gue sudah mendaftar untuk jurusan Elektronika di PNJ (Politeknik Negeri Jakarta). Pilihan tersebut juga tidak gue pertimbangkan gue asal saja yang sangat gue sesali sampai sekarang.

Politeknik dan SMK sangat erat kaitannya. Yang dimana bisa dibilang SMA masuk ke Universitas sementara SMK masuk ke Politeknik. Di PMDK-PN juga sama seperti SNMPTN dimana jurusan yang dipilih harus sesuai dengan jurusan yang kalian tempuh disemasa SMA / SMK kalian. Tentunya ini bertujuan untuk mereka bisa menilai apakah kalian layak berada di jurusan / program studi tersebut. Singkat cerita temen gue berhasil mengejar waktu dan berhasil masuk ke jurusan yang dia mau lewat jalur ujian ini. Sungguh dia benar-benar komitmen banget beda sama gue.
Diceramahi Guru BK
Setelah kegagalan di 2 Ujian masuk sebelumnya niat gue untuk berkuliah semakin lama semakin turun. Sepertinya gue semakin lama semakin acuh tak acuh dengan informasi ujian masuk PTN ataupun yang swasta sekalipun. Sampai-sampai gue ditegur oleh guru BK karena gue sudah tidak semangat lagi untuk berkuliah. Pertamanya beliau menanyakan soal bidikmisi gue apakah sudah dipakai dengan baik akunnya. Karena di akun tersebut kalian bisa mendaftar Ujian Masuk PTN secara gratis kalo gasalah. Gue jawab dengan sedikit ragu-ragu yang sebenarnya gue sudah memakai akun itu untuk SNMPTN, PMDK-PN dan akan berencana memakainya lagi di SBMPTN. Karena gue menjawab dengan ragu-ragu dan intonasi yang pelan mungkin beliau tahu isi hati / pikiran gue sehingga dia berkata "Kamu Masih Niat Kuliah Gak Sih ?". Sontak gue terkaget dan hanya membalasnya dengan senyum yang sedikit memberikan tertawa kecil. Lalu gue membalasnya dengan "Pastinya pak saya masih niat!". Tentu jawaban ini sangat teramat lain dengan apa yang ada di hati gue.

Pertanyaan tersebut sangat menusuk jiwa dan pikiran gue. Sesampainya gue dirumah, gue merenungi pertanyaannya tersebut. "Apakah yang gue lakukan ini sudah benar ? Apakah yang gue lakukan ini salah besar ? Apakah gue harus lanjut ? Apakah gue harus berhenti ?". Itu semua saling beradu di pikiran gue. Gue waktu itu sama sekali tidak menceritakan curatan hati gue kepada orang tua gue. Gue merasa pada saat itu gue masih bisa untuk menghadapi kesulitan ini sendiri. Tapi gue sadar sekarang bahwa sebenarnya gue hanya mencoba terlihat kuat padahal gue sangat rapuh. Seharusnya gue menceritakan permasalahan gue ke orang tua agar mendapatkan pencerahan atas masalah gue. Seminggu kalau gak salah gue merenungi itu semua dan sebenarnya bisa lebih cepat jika gue cerita. Tapi gue bodoh pada waktu itu.
Semangat Baru
Selanjutnya gue berkomitmen bahwa SBMPTN adalah ujian masuk terakhir gue. Kenapa akan menjadi ujian masuk terakhir gue ?. Karena gue gak mau ngebebanin orang tua gue untuk membayar ujian masuk kuliah yang harganya lumayan mahal buat gue. Padahal sebenarnya receh biasanya cuman 300 ribu ataupun paling mahal yang gue tau 500 ribu, gue bisa mengikuti ujian masuk mandiri di PTN ataupun swasta sekalipun. Gue merasa kalau gue bayar tetapi guenya tidak semangat mengikutinya rasanya akan sia-sia. Meskipun orang tua gue ternyata mampu membayar pendaftaran ujian masuk tetapi dengan guenya yang begini gue ngerasa itu hanya menyia-nyiakan perjuangan orang tua gue. Gue gak mau itu akhirnya gue berkomitmen untuk menjadikan SBMPTN ini menjadi ujian terakhir gue sebelum akhirnya gue memutuskan untuk bekerja walaupun harus menunggu umur gue 18 tahun.

Sebenarnya sangat lama untuk menunggu umur gue 18 tahun. Tetapi gue gak punya pilihan yang lain atau gue gak tau pilihan yang lain yang harus gue pilih apa. Ini menjadi semangat baru gue dimana gue harus berusaha di ujian masuk SBMPTN ini. Gue harus bisa mendapatkan nilai yang maksimal agar peluang gue masuk terbuka lebar. Gue juga menghindari guru BK ataupun guru yang lainnya agar tidak mendapatkan distraksi soal ke labilan gue yang dulu. Distraksi disini maksudnya ditanya-tanya kedepannya gimana ataupun semacamnya karena gue sudah sangat pusing memikirkannya.
Last But Not Least
Sepertinya sebelum-sebelumnya, cerita ini bakalan gue penggal atau berhenti sampai sini terlebih dahulu. Untuk mengetahui kelanjutan cerita perjuangan SBMPTN gue, akan gue lanjutkan ceritanya pada tulisan yang lainnya karena sudah terlihat panjang gue menulis. Agar enak membacanya kita istirahat dulu dan lanjut ke part 4 nya kalau sudah selesai istirahat. Mungkin nanti akan ada 2 part terakhir lagi yang akan menutup kisah gue disini. Sekian dari gue. Semoga hari kalian menyenangkan. byee~

Share:

2 Post a Comment

  1. Balasan
    1. Sudah publish ya. https://dwikisulthon.blogspot.com/2020/07/lulusan-smk-bisa-kuliah-di-ptn-part-4.html

      Hapus